Kesalahpahaman Berakhir Damai, Agam dan Tanwin Sepakati Perdamaian Demi Soliditas PKB

Kesalahpahaman Berakhir Damai, Agam dan Tanwin Sepakati Perdamaian Demi Soliditas PKB




*PANGKALPINANG* — Persoalan kesalahpahaman yang sempat terjadi antara Agam Dliya Ul-Haq dan M. Tanwin akhirnya diselesaikan secara damai. Selasa (16/12/2025).

Kedua belah pihak sepakat menempuh jalur perdamaian demi menjaga soliditas dan kemajuan organisasi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Bangka Belitung.

Kesepakatan tersebut dituangkan dalam *Surat Kesepakatan Perdamaian* yang ditandatangani kedua pihak pada Desember 2025. 

Dalam surat itu, Agam Dliya Ul-Haq selaku pihak pertama dan M. Tanwin sebagai pihak kedua menyatakan berdamai atas dasar kesadaran bersama, tanpa tekanan dari pihak mana pun.

Dalam poin kesepakatan, M. Tanwin mengakui kesalahannya dan menyampaikan permohonan maaf kepada Agam Dliya Ul-Haq. 

Permohonan maaf tersebut diterima dengan lapang dada, menandai berakhirnya persoalan yang sebelumnya mencuat ke ranah hukum.

Selain itu, pihak kedua berkomitmen tidak akan mengulangi perbuatan serupa di kemudian hari. 

Kedua belah pihak juga sepakat untuk tidak saling menuntut, baik secara pidana maupun perdata, atas permasalahan yang telah terjadi. 

Sebagai bagian dari kesepakatan, pihak pertama menyatakan kesediaannya mencabut laporan polisi yang sebelumnya dibuat di Polda Kepulauan Bangka Belitung sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Kesepakatan perdamaian tersebut turut disaksikan oleh M. Jaka Zia Utama, S.Psi., S.H., M.H., sebagai saksi, sehingga memperkuat komitmen kedua belah pihak untuk benar-benar menutup persoalan secara tuntas dan bermartabat.

Sementara itu, saat dikonfirmasi redaksi jejaring media *KBO Babel*, M. Tanwin membenarkan bahwa dirinya dan Agam telah menyelesaikan kesalahpahaman yang terjadi dan sepakat memilih jalan damai demi kepentingan organisasi.

“Saya sudah meminta maaf kepada adinda Agam. Harapan saya ke depan PKB semakin solid, kompak, dan kuat. Komunikasi politik, baik di internal organisasi maupun dengan masyarakat, harus semakin baik agar PKB lebih maju dan bermanfaat bagi masyarakat Bangka Belitung,” ujar Tanwin.

Perdamaian ini diharapkan menjadi momentum memperkuat kebersamaan dan kedewasaan berorganisasi, sekaligus menegaskan komitmen para kader PKB untuk mengedepankan musyawarah dan kepentingan bersama di atas persoalan pribadi. (Faras Prakasa/KBO Babel)

Baca Juga

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama